Kamis, 25 Februari 2016

Materi Kultum : Keimanan Kepada Allah Robbul ‘Aalamiin. (Versi Cetak) bisa dipesan kepenulis atas nama Muhammad Saiful Islam, WA. 085343657786

KULTUM       : 
BISMILLAAHIR ROHMAANIR RAHIIM
Assalaamu’alaykum Warohmatullaahi Wabarokaatuh
Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin. Washsholatu Was salamu’alaa asyrofil angbiya’I wal mursaliin, Wa-’alaa aaalihi washohbihi ajema’iin. Ammaaba’du.
Yang Terhormat para pengurus Masjid.
Yang terhormat para ustadz dan ustadzah.
Serta teman-teman yang berbahagia.
Segala puji hanya kepada Allah Tuhan semesta Alam. Yang telah memberikan kita kehidupan serta kesehatan sehingga kita bisa bertemu di tempat penuh berkah ini. Salam sejahtera semoga tetap tercurah kepada Rasulullah SAW sebagai suri tauladan yang telah mengeluarkan kita dari alam gelap menuju ke alam yang terang benderang seperti saat ini.
Pada kesempatan kali ini, judul kultum yang akan dibahas adalah
Keimanan Kepada Allah Robbul  ‘Aalamiin
Para hadirin yang dirahmati Allah
Jika kita melihat kehidupan sebagian manusia, kadang ada diantara kita yang tidak mengenal bahwa beriman kepada Allah merupakan kewajiban.
Padahal Firman Allah dalam Al Qur’an Surah Adz-Dzariyat ayat 56.
Wamaa Kholaqetul Jinna wal Ingsa illaa Liya’buduun.
Artinya  
“Dan Allah  tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Allah.
Nah!. Para hadirin yang terhormat.
Suatu perkara yang tidak bisa diingkari, bahwa alam raya ini pasti ada penciptanya. Yang mengingkari hal tersebut hanyalah orang yang tidak waras alias gila. Sebab jika dia sadar tentu dia meyakini bahwa setiap yang tampak di alam ini pasti ada yang mengciptakan.
Alam yang sangat teratur dan rapi tentu memiliki pencipta, penguasa, dan pengatur. Sebagaimana Firman Allah dalam Al Qur’an Surah Al-Maa’idah ayat 120.
Lillaahi Mulkussamaawaati wal Ardi wa Maa Fii Hinna, wa Huwa ‘Alaa Kulli Syaiing Qhodiir.
Artinya
Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.  
Allah telah menciptakan manusia yang dahulunya bukanlah apa-apa. kita di bumi ini merupakan kekuasaan Allah. Dan Allah telah melimpahkan banyak nikmat-Nya sejak kita masih berada dalam perut, lahir ke dunia hingga mati.  
Rahmat Allah yang sedemikian itu menuntut kita untuk beribadah kepada-Nya. Allah tidak pernah meminta apa- apa dari kita kecuali hanya  mewujudkan keimanan kepada-Nya semata dengan ikhlas melalui ibadah kepada-Nya.
Selain itu ibadah bukanlah sebagai hadiah kita untuk Allah atas segala limpahan nikmat-Nya. Sebab perbandingannya tidak seimbang. Dalam setiap hitungan nafas yang kita hembuskan maka di sana ada sekian nikmat yang tak terhingga nilainya. Oleh karenanya nilai ibadah manusia kepada Allah tenggelam tanpa meninggalkan hitungan di dalam luas rahmat-Nya.
Allah berfirman dalam surah Thoha Ayat 132 yang artinya:
"Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa."
Hadirin dan Teman-teman yang berbahagia
Sebagai penutup,
Marilah kita memurnikan keimanan kepada Allah tanpa berbuat syirik atau menyekutukannya  sehingga manfaatnya kembali kepada diri kita sendiri. Allah akan membalas seluruh amal kebaikan manusia dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-An`am ayat  82 yang artinya
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kedzoliman, bagi
mereka keamanan dan mereka mendapatkan petunjuk."
Demikian tadi apa yang dapat kami sampaikan.
Terima kasih
Billahi Taufik Walhidayah


Wassalaamu’alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh

MATERI KULTUM : MOTIVASI AGAR MERAIH TAQWA (Versi Cetak) bisa dipesan kepenulis atas nama Muhammad Saiful Islam, WA. 085343657786

Bisimi'illahirrohmanirrahiim
Assalamu’alaikum warohmatulloohi wabarokatuh.
Assalaamu’alaykum Warohmatullaahi Wabarokaatuh
Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin. Washsholatu Was salamu’alaa asyrofil angbiya’I wal mursaliin, Wa-’alaa aaalihi washohbihi ajema’iin. Ammaaba’du.

Yang Terhormat para pengurus Masjid.
Yang terhormat para ustadz dan ustadzah.
Serta teman-teman yang berbahagia.

Segala puji hanya kepada Allah Tuhan semesta Alam. Yang telah memberikan kita kehidupan serta kesehatan sehingga kita bisa bertemu di tempat penuh berkah ini. Salam sejahtera semoga tetap tercurah kepada Rasulullah SAW sebagai suri tauladan yang telah mengeluarkan kita dari alam gelap menuju ke alam yang terang benderang seperti saat ini.
Pada kesempatan kali ini, judul kultum yang akan dibahas adalah

Pada kesempatan kali ini, judul Kultum yang akan dibahas adalah

MOTIVASI AGAR MERAIH TAQWA
Jika kita bertanya kepada semua orang beriman yang melaksanakan puasa di dunia ini, termasuk kepada diri kita, apa yang kita inginkan dalam puasa ini?, maka semua akan mengatakan, saya ingin bertaqwa, mendapat ridho’ Allah, termasuk reski yang melimpah dari Allah. Tidak ada satu pun orang beriman yang menginginkan murka Allah.
Sebagaimana  pada Qur’an surah Ath - Thalaaq ayat 2 – 3
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.


Dalam hadits Rasulullah bersabda :
“ kekayaan tidak berbahaya bagi orang yang bertaqwa kepada Allah.                      ( H.R. Ahmad ).
Keinginan itulah yang menjadikan orang beriman berlomba – lomba untuk meraih taqwa. Namun, apakah masih ada diantara kita dalam mencapai keinginan itu mengalami kelelahan.
Mari kita menyimak kata seorang penulis buku yang bernama Ustads Jauhar Al – Zanki yang intinya “ jangan pernah lelah sampai kelelahan itu lelah menghampirimu.” Kami ulangi  “ jangan pernah lelah sampai kelelahan itu lelah menghampirimu.”.
Sejalan dengan nasihat penulis buku “ The Magic Of Thinking Big ”, D.J. Schwartz. Yang mengatakan dalam bukunya.   “ kalau anda percaya bisa berhasil, anda akan benar – benar berhasil.” Kami ulangi lagi “ kalau anda percaya bisa berhasil, anda akan benar – benar berhasil.”
Kata – kata penulis diatas akan saling memiliki hubungan dengan firman Allah.
Innalloha La Yughoyyiru Maa Biqowmin Hattaa Yughoyyiru Maa Bi’angfusihim.                        ( Ar. Ra’d : 11 )
Artinya
            Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah   keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Sebagai penutup
menyimak kata seorang motivator yang bernama Endri Nugraha.
“ Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Karena ingat, kita dilahirkan bukan untuk jadi pecundang tapi jadi pemenang.”
Demikian tadi apa yang dapat kami sampaikan.
Salam sukses untuk anda, yang jenius.
Terima kasih