Jumat, 16 Juni 2017

AURORA TERLIHAT DI LANGIT INDONESIA (Sebuah Novel Tentang Pendidikan yang Mengajarkan Cinta)


Bidadari Pertama

Aurora adalah sejenis cahaya yang terbentuk dari partikel sehingga menghasilkan aneka warna yang indah di langit. Manusia dapat menikmati keindahan tetapi juga mampu menciptakan kesengsaraan bukan hanya pada dirinya sendiri juga kepada manusia lainnya.
Sebagian manusia hidup diatas kenikmatan yang berlebih dan sebagiannya lagi hidup diatas kesengsaraan yang terlebih sangat merendahkan. Ditambah sekat penjara yang dibentuk oleh manusia yang penuh dengan kenikmatan itu. Sang miskin tak dapat berpendidikan seperti si kaya itu. Begitu katanya si kaya.
Adalah jauh dari kata mencicipi keindahan berpendidikan, bahkan lebih dari itu, pun sang miskin sudah sangat kewalahan memadukan jiwa dan raga dalam kehidupannya.
*
Di atas langit pertama itu, Zain membuka matanya, dijamu bak pengantin baru di rumah mertuanya. Namun ada yang lebih nikmat lagi, di sini tidak ada celoteh-celoteh tetangga yang berbisik tentang apa pekerjaan sang menantu, sampai apa jenjang pendidikannya, berapa jumlah kekayaannya, apa yang dikendarainya, dan bagaimana paras wajahnya.
Saat Zain dijamu oleh salah satu penjamunya, dia adalah bidadari pertama yang mendapat giliran perintah untuk mendekati Zain, namun juga harus menahan dirinya agar tak bersentuhan dengan Zain sebelum hari kiamat tiba, sebelum Zain masuk ke dalam surga setelah hari perhitungan amalan bagi seluruh umat manusia dan jin.
Bidadari itu bernama Winda yang dalam bahasa sangsekerta berarti cantik. Tentu saja tak ada yang secantik seperti Winda di bumi saat ini. Ia memiliki mata seperti kelopak mayang, yang sangat jeli menatap di sekitar, pancaran sinar dimatanya membuat siapa pun yang memandangnya mampu merasakan keindahan itu bukan hanya pada nafsunya tapi langsung kepada hatinya yang paling dalam.
Winda : Assalamu’alaikum, wahai sang pemuda yang penuh cinta suci, yang kuasa menahan nafsunya demi Tuhan yang telah menciptakan di dunia yang tentu saja banyak mengecohkan para penghuninya.
Zain : Wa’alaikum salam siapakah kau wahai gadis muda yang sangat menjaga kehormatannya. Apakah Tuhan yang telah mengirimkanmu kepadaku?
Winda : Tuhan telah memerintahkanku lebih dulu untuk menjamumu selama engkau masih di sini, di langit ini.
*
Zain pun mengingat bagaimana ia sampai di atas langit. Ia telah ditinggalkan oleh orang-rang yang dicintainya di bawah bumi.
 Segala usaha atas dasar cinta telah ia lakukan dan keluarga sebagai pelabuhan terakhirnya kini pun telah ia meninggalkan Zain sendiri di padang pasir yang gersang itu, lalu ia melihat cahaya kemudian diangkat naik ke langit.
Ternyata di atas padang pasir yang tandus, ada langit yang subur berpenghuni para bidadari cantik yang tidak kekurangan apa pun. (Gumam Zain)
Tiba- tiba Zain mendapat jawaban dari Winda.
Demikianlah Tuhan berkehendak bahwa siapakah yang menumbuhkan tanah atau yang ada di langit kalau bukan atas kuasa Tuhan.
Zain kaget mendengar jawaban dari Winda, karena sedari tadi Zain hanya berGumam di dalam hatinya.
Zain tidak tahu bahwa bidadari diciptakan lebih suci dari hati nurani manusia, sehingga bidadari itu mampu mendengar dan mengetahui setiap kata yang terucap bahkan walau masih di dalam hati sekalipun.
Sekali-kali para bidadari itu tidak pernah berbohong dan berkali-kali ia mendapati Zain bukan juga pembohong mengenai kesucian cintanya pada manusai di bumi.
*
Di sudut langit istana masih berjejer di atas permadani-permadani para bidadari-bidadari bertelekan emas dan permata. Zain pun bertanya kepada Winda.
Zain : Siapa mereka Winda? Tidakkah mereka juga sepertimu.
Winda : Ia Zain, mereka sama dengan ku, tidak ada yang lebih tua atau lebih muda dari kami bertujuh, kami tercipta langsung secara bersamaan disiapkan dan menyiapkan diri spesial untuk manusia suci yang berjiwa tenang pilihan Tuhan.
*
Zain menatap dari kejauhan para bidadari–bidadari cantik itu, Zain melihat mereka tertunduk, tersipu, menahan sikap agar tetap pada perintah Tuhannya.
*
Winda : Oh. Iya Zain, apakah kau sedang lapar?
Zain : Dari mana kamu tahu aku lapar Winda?
Winda : Kami tahu dari hatimu.
Zain : benar Winda. Aku sangat lapar, tapi sedari tadi aku tak melihat kebun dan sawah, ataupun ladang di sini.
Winda : Kau ini Zain sedang berada di kerajaan langit, di langit tidak ada tanah, di atas langit masih ada langit sampai lapis ke 7. Untuk lapis pertama ini, diperuntukkan untuk orang penuh cinta sepertimu, yang taat pada Tuhan.
Zain : Lalu makanannya diperoleh dari mana, terus isi langit diatasnya apalagi?
Winda : Makanan dan minuman tinggal diminta, maka akan tersedia, dimintannya pun tidak dengan bersuara keras, cukuplah kau menyebutnya dalam hati.
Zain : Seperti di surga ya ?
Winda : Ini adalah bayangan surga yang diperlihatkan untuk manusia pilihan Tuhan, sekali lagi ini baru bayangannya Zain. Belum surga aslinya.
Zain pun merasa takjub, mengira-ngira seberapa megah surga yang asli itu. Ini Cuma bayangannya saja sudah mengalahkan kenikmatan mana pun di bumi. (Gumam Zain).
Winda mendengar suara hati Zain.
Winda : Zain. Di bumi memang tidak sama dengan di atas langit. Penghuninya sekarang juga berbeda.
Zain : Berbeda ya Winda?
Winda : Ia Zain. Penghuninya bumi dari golongan manusia dan jin. Yang kedua-duanya juga kadang bisa bersifat malaikat kadang pula bersifat iblis.
Zain : Kalau penghuni langit ?
Winda : Kalau penghuni langit hanya ada malaikiat, bidadari, serta Tuhan yang memiliki arsi yang mengatur di bumi dan di langit yang telah tertulis di lauhul mahfus di mana kami pun dari golongan bidadari tak mampu menembusnya.
Zain : Terus di langit ke 2 untuk siapa Winda? Akankah ia juga memilih penjamu sepertimu?
Winda : Untuk di langit ke 2 untuk para wali Tuhan dalam mengurus kehidupan manusia.
Zain : Kalau untuk langit ke 3?
Winda : Untuk langit ke 3 sampai ke 6 diperuntukkan dari golongan para nabi.
Zain : Kalau untuk……………..
Winda memotong perkataaan Zain lalu lebih dahulu menjawab.
Winda : Maaf Zain, untuk langit ke 7 saya tidak memiliki izin dan bahkan saya sendiri tak mampu menjangkau langit itu. Yang jauhnya setiap langit pertama ke langit berikutnya kalau hanya ditempuh oleh manusia dengan menggunakan teknologi apa pun berjarak 1 juta tahun kecepatan cahaya di bumi.
Zain lalu menghentikan tanyanya mendengarkan suara perutnya yang sudah kelaparan.
Winda : Kau telah lapar sekali Zain, sampai-sampai mulutmu tak mampu berkata-kata lagi. Jika kau mau makan, biarkanlah kata hatimu berbicara, niscaya makanan itu akan langsung menghampirimu tanpa pelayan. Makanan itu akan diantar oleh awan.
Zain kemudian meminta makanan beserta buah-buahannya, tak lupa pula air minum, susu, dan madunya yang diucapakan dalam hatinya.
Tidak berselang waktu lebih dari 1 detik makanan beserta semua yang diminta oleh hati nurani Zain tiba di depannya.
Winda pun mempersilahkan Zain untuk makan sepuasnya. Sebagai manusia yang lemah yang butuh asupan gizi dan nutrisi setiap hari bahkan disetiap nafasnya.
Winda : Silahkan makan sepuasnya Zain, duduklah di istana langit itu. Jika kau mau, kau bisa mengganti warna kursimu atau mejamu dalam sekejap.
Zain : Iya, terima kasih Winda. Jamuaanmu ini sudah kurasakan sangat sempurna.
Winda : Bukan aku yang memberimu ini semua, Tuhanlah yang sedang memperlihatkan pembalasan kebaikanmu yang dibalas dengan kebaikan pula.
Zain : Segala puji hanya kepada Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Penyayang. Semoga aku diberi kesyukuran untuk menikmati kebaikan ini.
Winda : Aamiin.
*
Setelah Zain makan, ia kemudian jadi lebih lancar dalam bertanya kepada Winda.
Zain : Setelah aku makan, biasanya kami bangsa manusia butuh suatu tempat untuk membuang sebagian yang menjadi kotoran dari dalam tubuh kami. Bisakah kau menunjukkanku tempat itu ?
Winda : Maaf Zain, tapi di sini tidak ada tempat semacam itu. Tidak mungkinlah penghuni langit akan membuang kotoran ke bawa bumi.
Zain : Lalu bagaimana aku membuang sisa makanan ini. Keringatku sudah mulai bercucuran. Ini tanda kalau manusia sudah kebelet.
Winda : Saya akui kejujuranmu Zain, termasuk untuk hal seperti ini.
Zain : Ia Winda. Tapi bagaimana ini? Akankah aku sebagai manusia yang akan membuangkan kotoran pada manusia di bawah langit. Tidak Winda. Aku juga mencintai para penghuni bumi.
Winda : Tidak Zain, di bumi memang keringat tanda apa tadi?
Zain : Tanda kebelet.
Winda : iya itu.
Zain : Terus win?
Winda : Di langit keringat itu akan menjadi sisa-sisa bahan pembakaran makanan tadi di dalam tubuhmu, yang keluar dari setiap pori-pori kulitmu yang membawa aroma wangi, karena bersumber dari makanan yang di dalamnya tidak ada seberat zarrah pun yang ada keharamannya. Oleh karena itulah yang masuk ke dalam tubuhmu akan mengharumkan tubuhmu, dan yang keluar akan mengharumkan disekitarmu.
Sekarang giliran Winda yang ingin bertanya kepada mu Zain. Apakah aku diizinkan? Karena berdasarkan dari perintah Tuhanku, aku boleh menanyaimu hanya 1 kali itu pun kalau diberi kesempatan olehmu.
Zain : Iya. Silakan.
Winda : Zain, apakah kau boleh meyakini bahwa manusia yang dimakannya baik dari penanamannya, pemeliharaannya, dan pembeliannya. Sampai pada penyajian dan penyantapannya halal 100 persen tanpa ada noda?
Zain pun terdiam, tak berani mengatakan ya. Namun juga tak ingin mempermalukan manusia dihadapan bidadari.
Zain tadi terbetik dalam hatinya bahwa ada diskriminasi untuk penghuni langit dan bumi, bahkan walau diurusan makanan dan sisanya. Zain lupa bahwa Winda mendengarkan perkataaan itu melalui hati nurani.
Winda : Nah, baik Zain. Aku kira walau kau terdiam. Aku telah tahu jawabannya.
Zain “mengangguk”
Winda : Nah sekarang bertanyalah lagi.
Zain : Sekarang aku mau bertanya, mengapa bajumu terus mengeluarkan cahaya yang berwarna merah?
Winda : Baju ini terbuat dari partikel–partikel kecil yang berwarna merah yang dapat terlihat seperti cahaya dari jarak 1 juta kecepatan cahaya menurut perhitungan di bumi.
Zain : Oh. Jadi bukan dari kain ya Winda?
Winda : bukan. Kain itu gampang rusak, warnanya juga cepat luntur.
Zain : Iya.
Winda pun mendengarkan perintah dari Tuhan agar segera mengakhiri percakapannya dengan Zain.
Winda : Baik Zain, waktu saya cukup sampai di sini, selanjutnya akan tiba giliran dari kawan saya yang lain.
Zain : iya. Baik Winda. Terima kasih atas jawabannya. Syukur ku pada karunia Tuhan ini.
*
Penerbit : Pustaka Taman Ilmu
Penulis : If
Jumlah hal : 248/A5
Tahun Terbit : 2017
Pemesanan : Hubungi, Penerbit/Penulis : 085343657786 (Wa/Hp)
Fb Penulis/Penerbit : Muhammad Saiful Islamhttps://www.facebook.com/Muh.SaifulIsl
Harga Promo Diskon Sampai Lebaran
Rp. 50.000,- Harga Normal Rp. 70.000,- 
Pengiriman dari Gowa lewat JnT.
Cara pembayaran kontak ke penulis/Penerbit.




Kamis, 08 Juni 2017

Cetak Buku/Novel Wilayah Gowa/ Makassar

Terima kasih. Sy. Owner percetakan pustaka taman ilmu bekerjasama dgn penerbit lasaripi (isbn) menyediakan jasa (percetakan buku, desain, dan isbn) serta distribusi. Dengan harga per hal. A4 Rp. 160 untuk (10-40 eks). Kertas hvs. Lokasi kerja di Desa Bontoala kab. Gowa. Gratis pengantaran sektor Pallangga, Limbung, Bajeng, Sungguminasa, Alauddin, Pettarani, dan Samata. Hubungi via WA. 085343657786. Proses jadi (-+7 hari).

Senin, 17 April 2017

(Versi Cetak) bisa dipesan kepenulis atas nama Muhammad Saiful Islam, WA. 085343657786


MC      :
BISMILLAAHIR ROHMAANIR RAHIIM
Assalaamu’alaykum Warohmatullaahi Wabarokaatuh
Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin. Washsholatu Was salamu’alaa asyrofil angbiya’I wal mursaliin, Wa-’alaa aaalihi washohbihi ajema’iin. Ammaaba’du.

Bapak, ibu, serta teman-teman yang berbahagia. Seperti pada hari-hari sebelumnya, setelah kita melaksanakan sholat maka akan diisi dengan Kultum. Dan Pada hari ini, insya’ Allah yang akan membawakan kultum adalah                          Saudara/i………………………

Dengan hormat, Kepada Saudara/i disilahkan!



Penilaian penampilan
MC                 :
Kultum          :
Tips bagi santri.
  1. Agar anda bisa tampil maksimal maka anda perlu membaca materi anda terlebih dahulu.
  2. Jika anda tampil, maka dalam membaca pembukaan anda jangan menatap mata orang lain.
Syarat penilai
  1. Santri mengusahakan penampilan yang baik.
  2. Waktu penilaian penampilan ditentukan oleh santri.

No
Nama Penilai
( Tanda tangan)
Nilai Penampilan
Nilai Pengamalan
1



2



3



4



5




*catatan: kolom diatas harus terisi penuh, untuk dapat sertifikat dan lanjut pada pelajaran berikutnya.

Materi Kultum (Tips Agar Kuat Berpuasa di Bulan Ramadhan) (Versi Cetak) bisa dipesan kepenulis atas nama Muhammad Saiful Islam, WA. 085343657786


KULTUM       : 
BISMILLAAHIR ROHMAANIR RAHIIM
Assalaamu’alaykum Warohmatullaahi Wabarokaatuh
Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin. Washsholatu Was salamu’alaa asyrofil angbiya’I wal mursaliin, Wa-’alaa aaalihi washohbihi ajema’iin. Ammaaba’du.

Yang Terhormat para pengurus Masjid.
Yang terhormat para ustadz dan ustadzah.
Serta teman-teman yang berbahagia.

Segala puji hanya kepada Allah Tuhan semesta Alam. Yang telah memberikan kita kehidupan serta kesehatan sehingga kita bisa bertemu di tempat penuh berkah ini. Salam sejahtera semoga tetap tercurah kepada Rasulullah SAW sebagai suri tauladan yang telah mengeluarkan kita dari alam gelap menuju ke alam yang terang benderang seperti saat ini.
Pada kesempatan kali ini, judul kultum yang akan dibahas adalah

Tips Agar Kuat Berpuasa di Bulan Ramadhan
hadirin yang dirahmati Allah
kali ini saya ingin berbagi tips agar kuat berpuasa di bulan ramadhan sesuai dengan sunnah Nabi
1.      Mengakhirkan Sahur dan Menyegerakan Berbuka
Rasulullah saw. bersabda: Makan sahurlah kalian, karena pada makan sahur itu terdapat keberkahan. (Shahih Muslim No.1835)
Menurut riwayat Tirmidzi dari hadits Abu Hurairah ra bahwa Nabi SAW bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Hamba-hamba-Ku yang paling Aku cintai adalah mereka yang paling menyegerakan berbuka.”
Nah.., Hadirin dan Teman-teman yang dirahmati Allah., Dari keterangan diatas jangan juga kita mengakhiri sahur dengan cepat makan, atau berbuka sebelum adzan magrib.
Nah!, Sebagai contoh yang baik, jika adzan Subuh jam 4.30 dan adzan Maghrib jam 6.00, maka berhenti makan sahur atau pun buka puasa jangan lebih dari 50 ayat (sekitar 5 menit) sehingga anda cuma menahan lapar dan haus selama 13 jam 40 menit saja. Biasanya kalau adzan Subuh jam 4:30, maka makan sahur jam 4:00 dan bangun untuk mempersiapkan makan pada jam 3:00.
Tetapi jika anda sudah berhenti makan dan minum sejak jam 3:00 dan berbuka jam 18:30, berarti anda menahan lapar dan haus selama 15 ½ jam lebih. Ini bisa membuat tubuh anda jadi lemah.
2.      Makanlah Kurma dan Madu Saat Sahur dan Berbuka
Agar kita kuat berpuasa, coba makan 3 butir kurma dan 2 sendok makan madu setelah makan sahur (setelah makan nasi dan lauk tentunya). Begitu pula ketika berbuka puasa. Minum juga air secukupnya (minimal 3 gelas) agar anda tidak dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh, nah sebagaimana yang kita ketahui bahwa kulit luar tidak dapat menyerap air kedalam tubuh, maka satu-satunya cara adalah meminumnya teman-teman.
Selain itu, Kurma dan Madu kandungan kalorinya cukup tinggi dan bisa memberi anda energi yang cukup untuk beraktifitas. Selain itu makanan 4 sehat dan 5 sempurna seperti buah-buahan juga jangan dilupakan:
sesuai dengan AL- Qur’an Surah An-Nahl ayat  69
Tsumma kulli min kullits tsamaroti faslukii subula robbiki dzululan, yakhruju mim butuunihaa syaroobum mukhtalifun alwanuhun fiihi syifaa’ul lin naasi. Inna fii dzalika la’aa yatal liqoumin yatafakkaruun.
Artinya
“Kemudian makanlah dari tiap macam buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu. Dari perut lebah itu ke luar minuman madu yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” [An Nahl:69]
3.         Tetap Berolahraga
Untuk menjaga kondisi badan, tetaplah berolahraga meski waktunya agak dikurangi. Jalan kaki atau lari pagi selama 30 menit tidak masalah. Meski anda berkeringat, lelah, dan haus, setelah mandi pagi atau mandi sore insya Allah badan anda segar kembali.  Asalkan yang perlu diingat oleh teman-teman, jangan sampai aktivitas ta’ ini mengurangi pahala puasa kita, seperti melakukan jalan-jalan subuh sambil mengerjakan atau melihat hal – hal yang aneh.
Selain itu, karena Kebersihan adalah sebagian dari iman. Oleh karena itu meski berpuasa, kita tetap boleh mandi pada waktu pagi dan petang selama tidak berlebihan teman-teman.

Ibnu Mas’ud berkata, “Jika salah seorang di antara kamu berpuasa, maka hendaklah pada pagi harinya ia dalam keadaan berharum-haruman serta rambut yang tersisir rapi.”[HR. Bukhari]
Anas berkata, “Saya mempunyai telaga dan saya suka menceburkan diri di dalamnya, sedang saya saat itu sedang berpuasa.”[HR Bukhari]
Disebutkan dari Nabi saw. bahwa beliau menggosok giginya dengan siwak, sedangkan beliau pada saat itu berpuasa.[HR Bukhari]
Ibnu Umar berkata, “Orang yang berpuasa boleh bersiwak pada permulaan hari dan akhir hari (yakni pada pagi hari dan sore hari) dan tidak boleh menelan ludahnya.”[HR Bukhari]
4.      Lakukanlah shalat Tarawih,
karena selain sunnah Nabi,  Tarawih juga memberi ketenangan hati dan juga kesehatan.
Rasulullah SAW bersabda :
Allah ‘Azza wajalla mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunahkan shalat malam harinya. Barangsiapa berpuasa dan shalat malam dengan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya. (HR. Ahmad)
Selain itu, anda juga bisa memPertimbangkan juga untuk berolahraga 1-2 jam setelah shalat Tarawih, witir, dan membaca Al Qur’an. Jadi jika anda haus, anda bisa minum langsung.
Terakhir agar anda kuat berpuasa,
5.                  Anda harus berniat puasa di bulan Ramadhan demi Allah ta’ala di dalam hati.
Niat ini selain membuat anda lebih kuat juga merupakan syarat agar puasa anda diterima Allah.
6.                  Terakhir jangan lupa berdoa kepada Allah.
 agar senantiasa diberi nikmat Iman, Sehat, Kekuatan, serta Kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sebab pada akhirnya Allah lah yang membuat kita jadi sehat dan kuat.

Hadirin dan Teman-teman yang berbahagia
Sebagai penutup,
Marilah kita melaksanakan puasa di bulan  ramadhan  dengan cara  yang baik yaitu sesuai dengan Sunnah Nabi Muhammad SAW, sehingga Allah memberikan karunia yang sangat besar kepada kita.
Demikian tadi apa yang dapat kami sampaikan.
Terima kasih
Billahi Taufik Walhidayah
Wassalaamu’alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh