KULTUM :
BISMILLAAHIR ROHMAANIR RAHIIM
Assalaamu’alaykum
Warohmatullaahi Wabarokaatuh
Alhamdulillaahirobbil
‘aalamiin. Washsholatu Was salamu’alaa asyrofil angbiya’I wal mursaliin, Wa-’alaa
aaalihi washohbihi ajema’iin. Ammaaba’du.
Yang Terhormat para
pengurus Masjid.
Yang terhormat
para ustadz dan ustadzah.
Serta
teman-teman yang berbahagia.
Segala
puji hanya kepada Allah Tuhan semesta Alam. Yang telah memberikan kita kehidupan
serta kesehatan sehingga kita bisa bertemu di tempat penuh berkah ini. Salam
sejahtera semoga tetap tercurah kepada Rasulullah SAW sebagai suri tauladan
yang telah mengeluarkan kita dari alam gelap menuju ke alam yang terang
benderang seperti saat ini.
Pada
kesempatan kali ini, judul kultum yang akan dibahas adalah
Keberuntungan Bersama Do’a
1.
Do’a sebagai
nikmat lahir batin.
Hampir setiap
hari seorang muslim beraktifitas, dan hampir setiap aktifitas muslim diawali
dan diakhiri dengan do’a. Hal ini menunjukkan bahwa di setiap saat dan tempat,
seorang muslim selalu membutuhkan Allah. Maka sungguh salah jika mengaku muslim
namun tidak berdo’a. Yang seolah-olah tidak perlu lagi pertolongan dan kasih
sayang Allah.
2.
Do’a merupakan
nikmat yang besar,
yang
dikaruniakan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya. Dimana Allah memerintahkan
kepada mereka untuk berdo’a lalu Allah langsung berjanji akan mengabulkannya.
3. Do’a memiliki kedudukan yang tinggi dalam
agama.
Karena dengan do’a seseorang akan dibukakan
pintu-pintu kebaikan dan ditutup dari celah-celah keburukan. saja, atau do’a
semata-mata. Tetapi antara do’a dan usaha harus berjalan secara bersama. Seperti
air bagi ikan.
Anda bisa
bayangkan jika ikan keluar dari airnya. Tentu ia akan menggelepar, bingung tak
karuan. Begitu pula manusia.
4) Seseorang yang
hatinya kosong dari dzikir dan do’a tampak benar kegalauan jiwanya di setiap
saat.
Oleh karena itu, jika teman-teman dan
para hadirin ada yang galau, maka hendaknyalah
mereka berdo’a, semoga dihindarkan dari kegalauannya.
Nah, kita lihat nabi saja senantiasa
berdo’a, sebagai contoh do’a Adam dengan mengakui kesalahannya saat diusir dari
surga, do’a nabi Ayyub agar sembuh dari sakit parah bertahun-tahun akhirnya
juga diperkenankan, do’a Ibrahim agar Makkah dijadikan kota yang aman sentausa,
do’a Musa yang diselamatkan dari pengepungan, dan do’a nabi kita Muhammad yang
dimenangkan dalam perang Badar. Dan seterusnya.
Selain itu, Do’a menunjukkan rasa
ketergantungan yang tinggi kepada Allah. Sehingga seorang hamba tidak hanya
mengandalkan dirinya sendiri, tidak terlalu bergantung kepada manusia, tidak
pula kepada siapa saja. Sehingga yang ada adalah rasa membutuhkan, keinginan
untuk kembali kepada-Nya .
Rosulullah bersabda; ‘Sesungguhnya
Allah mengabulkan do’a seorang hamba selama hamba tersebut tidak bosan. Yaitu
seseorang berkata: aku sudah berdo’a tapi Allah tidak mengabulkannya. Lalu ia
tidak berdo’a lagi. (HR. Muttafaqun alaih)
Sebaliknya, Jika do’a belum terkabulkan
maka hendaknya sabar, karena Allah lebih tahu kapan do’a tadi diperkenankan
untuk hamba-Nya. Barangkali Allah menghendaki do’a tersebut sebagai simpanan kelak
di akhirat, atau sebagai ganti diselamatkan dari suatu bala’ atau terhindar
dari penyakit sejenis dan sebagainya. Karena bisa jadi apa yang sebenarnya
sangat dicintai manusia adalah buruk di sisi Allah dan bisa jadi pula apa yang
dibenci manusia adalah baik di sisi Allah.
5.
Do’a adalah
ibadah
Do’a
adalah senjata seorang mukmin dan tiang agama serta cahaya langit dan bumi. (hadits
Riwayat At-Tirmidzi)
Tetapi, para
hadirin yang dirahmati Allah
Rosulullah
melarang orang yang berdo’a diluar kemampuannya seperti; berdoa agar bisa
terbang layaknya burung, minta jabatan yang dia sendiri tidak mampu memikulnya,
meminta kekayaan tetapi dengan cara yang haram.
Firman Allah
dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 55
Artinya
Berdoalah
kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas
6.
Do’a adalah
tuntutan setiap jiwa yang hidup,
sejahat dan seawam apapun dia. Sebab
manusia dalam hidupnya selalu menghadapi berbagai tantangan, kebutuhan, dan kesulitan.
Yang tidak dapat dia atasi sendiri tanpa bantuan Allah yang maha kuat. Do’a
bukanlah satu-satunya jalan pemecahan jika tanpa disertai ikhtiar dan usaha.
Namun jika usaha yang maksimal secara terus-menerus gagal maka do’a menjadi
benteng pertahanan rohani.
Hadirin
dan Teman-teman yang berbahagia
Sebagai penutup,
Marilah
kita berdo’a kepada Allah dengan tidak menyekutukannya agar setiap permasalahan
kita dapat diselesaikan tanpa menimbulkan masalah yang baru.
Demikian tadi
apa yang dapat kami sampaikan.
Terima kasih
Billahi Taufik
Walhidayah
Wassalaamu’alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar