Rabu, 01 Agustus 2012

Materi Kultum (Keberuntungan Bersama Do’a) (Versi Cetak) bisa dipesan kepenulis atas nama Muhammad Saiful Islam, WA. 085343657786

KULTUM       : 
BISMILLAAHIR ROHMAANIR RAHIIM
Assalaamu’alaykum Warohmatullaahi Wabarokaatuh
Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin. Washsholatu Was salamu’alaa asyrofil angbiya’I wal mursaliin, Wa-’alaa aaalihi washohbihi ajema’iin. Ammaaba’du.

Yang Terhormat para pengurus Masjid.
Yang terhormat para ustadz dan ustadzah.
Serta teman-teman yang berbahagia.

Segala puji hanya kepada Allah Tuhan semesta Alam. Yang telah memberikan kita kehidupan serta kesehatan sehingga kita bisa bertemu di tempat penuh berkah ini. Salam sejahtera semoga tetap tercurah kepada Rasulullah SAW sebagai suri tauladan yang telah mengeluarkan kita dari alam gelap menuju ke alam yang terang benderang seperti saat ini.
Pada kesempatan kali ini, judul kultum yang akan dibahas adalah
Keberuntungan Bersama Do’a
1.      Do’a sebagai nikmat lahir batin.
Hampir setiap hari seorang muslim beraktifitas, dan hampir setiap aktifitas muslim diawali dan diakhiri dengan do’a. Hal ini menunjukkan bahwa di setiap saat dan tempat, seorang muslim selalu membutuhkan Allah. Maka sungguh salah jika mengaku muslim namun tidak berdo’a. Yang seolah-olah tidak perlu lagi pertolongan dan kasih sayang Allah.

2.      Do’a merupakan nikmat yang besar,
yang dikaruniakan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya. Dimana Allah memerintahkan kepada mereka untuk berdo’a lalu Allah langsung berjanji akan mengabulkannya.

3.   Do’a memiliki kedudukan yang tinggi dalam agama.
        Karena dengan do’a seseorang akan dibukakan pintu-pintu kebaikan dan ditutup dari celah-celah keburukan. saja, atau do’a semata-mata. Tetapi antara do’a dan usaha harus berjalan secara bersama. Seperti air bagi ikan.
Anda bisa bayangkan jika ikan keluar dari airnya. Tentu ia akan menggelepar, bingung tak karuan. Begitu pula  manusia.

4)   Seseorang yang hatinya kosong dari dzikir dan do’a tampak benar kegalauan jiwanya di setiap saat.
      Oleh karena itu, jika teman-teman dan para hadirin ada yang galau, maka hendaknyalah mereka berdo’a, semoga dihindarkan dari kegalauannya.
         Nah, kita lihat nabi saja senantiasa berdo’a, sebagai contoh do’a Adam dengan mengakui kesalahannya saat diusir dari surga, do’a nabi Ayyub agar sembuh dari sakit parah bertahun-tahun akhirnya juga diperkenankan, do’a Ibrahim agar Makkah dijadikan kota yang aman sentausa, do’a Musa yang diselamatkan dari pengepungan, dan do’a nabi kita Muhammad yang dimenangkan dalam perang Badar. Dan seterusnya.
         Selain itu, Do’a menunjukkan rasa ketergantungan yang tinggi kepada Allah. Sehingga seorang hamba tidak hanya mengandalkan dirinya sendiri, tidak terlalu bergantung kepada manusia, tidak pula kepada siapa saja. Sehingga yang ada adalah rasa membutuhkan, keinginan untuk kembali kepada-Nya .
        Rosulullah bersabda; ‘Sesungguhnya Allah mengabulkan do’a seorang hamba selama hamba tersebut tidak bosan. Yaitu seseorang berkata: aku sudah berdo’a tapi Allah tidak mengabulkannya. Lalu ia tidak berdo’a lagi. (HR. Muttafaqun alaih)
        Sebaliknya, Jika do’a belum terkabulkan maka hendaknya sabar, karena Allah lebih tahu kapan do’a tadi diperkenankan untuk hamba-Nya. Barangkali Allah menghendaki do’a tersebut sebagai simpanan kelak di akhirat, atau sebagai ganti diselamatkan dari suatu bala’ atau terhindar dari penyakit sejenis dan sebagainya. Karena bisa jadi apa yang sebenarnya sangat dicintai manusia adalah buruk di sisi Allah dan bisa jadi pula apa yang dibenci manusia adalah baik di sisi Allah.
5.      Do’a adalah ibadah
Do’a adalah senjata seorang mukmin dan tiang agama serta cahaya langit dan bumi. (hadits Riwayat At-Tirmidzi)

Tetapi, para hadirin yang dirahmati Allah
Rosulullah melarang orang yang berdo’a diluar kemampuannya seperti; berdoa agar bisa terbang layaknya burung, minta jabatan yang dia sendiri tidak mampu memikulnya, meminta kekayaan tetapi dengan cara yang haram.
Firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 55
Artinya
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas
6.      Do’a adalah tuntutan setiap jiwa yang hidup,
       sejahat dan seawam apapun dia. Sebab manusia dalam hidupnya selalu menghadapi berbagai tantangan, kebutuhan, dan kesulitan. Yang tidak dapat dia atasi sendiri tanpa bantuan Allah yang maha kuat. Do’a bukanlah satu-satunya jalan pemecahan jika tanpa disertai ikhtiar dan usaha. Namun jika usaha yang maksimal secara terus-menerus gagal maka do’a menjadi benteng pertahanan rohani.  

Hadirin dan Teman-teman yang berbahagia
Sebagai penutup,
Marilah kita berdo’a kepada Allah dengan tidak menyekutukannya agar setiap permasalahan kita dapat diselesaikan tanpa menimbulkan masalah yang baru.
Demikian tadi apa yang dapat kami sampaikan.
Terima kasih
Billahi Taufik Walhidayah
Wassalaamu’alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar